WILUJENG SUMPING

Rabu, 09 Januari 2013

HUKNAH TINGGI

Pengertian Huknah Tinggi
Secara umum Enema atau huknah adalah tindakan yang digunakan untuk memasukkan suatu larutan atau cairan kedalam rectum dan colon sigmoid. Enema atau huknah diberikan tujuannya adalah untuk meningkatkan defekasi dengan menstimulasi peristaltik dan juga sebagai alat transportasi obat-obatan yang menimbulkan efek lokal pada mukosa rectum. (Perry,Potter.2005:1768).
High enema (huknah tinggi) diberikan untuk membersihkan kolon sebanyak mungkin, sering diberikan sekitar 750-1000ml larutan untuk orang dewasa, dan posisi klien berubah dari posisi lateral kiri ke posisi dorsal cecumbent dan kemudian ke posisi lateral kanan selama pemberian ini cairan dapat turun ke usus besar. Cairan diberikan pada tekanan yang tinggi daripada low enema. Oleh karena itu, wadah dari larutan digantung lebih tinggi. Cleansing enema paling efektif jika diberikan dalam waktu 5-10 menit.

Tujuan
Membantu mengeluarkan fases akibat konstipasi atau impaksi fekal
Membantu defaksi yang normal sebagai bagian dari program latihan defakasi (bowel training program)
Tindakan pengobatan / pemeriksaan diagnostik.
Mengosongkan usus untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti buang air besar selama prosedur operasi dilakukan atau pengosongan sebagai tindak diagnostik / pembedahan

Indikasi
Konstipasi
Kebiasaan buang air besar yang tidak teratur.
Penggunaan laxative yang berlebihan.
Peningkatan stress psikologis
Impaksi fase
Kebiasaan buang air besar yang teratur
Konstipasi
Persiapan pre operasi
Untuk tindakan diagnostik misalnya pemeriksaan radiologi.
Pasien dengan melana.

Kontra indikasi
Pasien dengan diverticulis,ulcerative colitis,crhon’s disease.
Post operasi
Pasien dengan gangguan fungsi jantung atau gagal ginjal, hemoroid, tumor rectum dan kolon.

Dampak Pemberian Huknah
Dampak positif
membersihkan kolon bagian bawah (desenden) menjelang tindakan operasi seperti sigmoidoscopy atau colonoscopy.
Sebagai jalan alternatif pemberian obat.
Menghilangkan distensi usus.
Memudahkan proses defakasi.
Meningkatkan mekanika tubuh.

Dampak negatif
Jika menggunakan larutan terlalu hangat akan membakar mukosa usus dan jika larutan terlalu dingin yang diberikan akan menyebabkan kram abdomen.
Jika klien memiliki kontrol sfingter yang buruk tidak akan mampu menahan larutan enema (perry,peterson,potter.2005).
Jumlah larutan yang diberikan tergantung pada jenis enema, berdasar usia dan jumlahh cairan yang bisa disimpan :
No Usia Jumlah Larutan
1.
2.
3.
4.
5 Bayi
Toddler atau preschool
Anak usia sekolah
Remaja
Deawasa 150 – 250 ml
250 – 350 ml
300 – 250 ml
500 – 750 ml
750 – 1000 ml

Alat
Wadah enema (huknah)
Volume larutan hangat
Dewasa : 700-1000ml, dengan suhu 40,5-43ºC
Anak – anak
Bayi : 150-250ml
Usia bermain (toddler): 250-350ml
Usia sekolah : 300-500ml
Remaja : 500-700
Cat : Suhu cairan yang digunakan untuk anak-anak adlah 37,7ºC,sedang untuk dewasa dihangatkan 40,5-43ºC
Slang rectal dengann ujung bulat.
Dewasa : No.22-30 G French(fr)
Anak – anak : No.12-18  fr
Slang menghubungkan slang rectal ke wadah (slang irrigator)
Klem pengatur pada slang
Termometer air untuk mengukur suhu larutan
Pelumas lautan dalam air
Perlak pengalas
Selimut mandi
Kertas toilet
Pispot
Baskom, waslap dan handuk, serta sabun
Sarung tangan sekali pakai
Tiang intravena
Disinfektan
Bengkok

Persiapan Pasien
Mengucapkan salam terapiutik
Memperkenalkan diri
Menjelaskan pad aklien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilaksanakan
Membuat kontak (waktu, tempat dan tindakan yang akan dilakukan)
Selama komunikansi digunakan bahasa yang jelas, sistematis serta tidak mengancam
Klien atau keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klasifikasi
Memperlihatkan kesabaran, punuh empati, sopan, dan perhatian serat respek selama berkomunikasi dan melakukan tindakan
Pasien disiapkan dlam posisi yang sesuai

Persiapan Lingkungan
Ruangan terutup
Pastikan semua jendela atau pintu dakam keadaan tertutup agar privasi terjaga.
Pasang sekat atau sampiran
Gunakan selimut untuk melindungi daerah privasi pasien


Prosedur
Penatalaksanaan cleansing enema yang terdiri dari low enema (huknah rendah) dan high enema (huknah tinggi), diantaranya :
Jelaskan prosedur kepada klien.
Mengurangi ansietas klien dan meningkatkan kerja sama prosedur.
Tutup ruangan / tirai.
Memberikan privasi pada klien.
Bantu klien untuk pada posisi miring ke kiri (lateral kiri) untuk huknah rendah dan miring ke kanan untuk huknah tinggi dengan lutut kanan fleksi.

Persiapan alat untuk huknah gliserin
Selimut mandi atau kain penutup
Perlak atau pengalas
Spuit gliserin
Bengkok
Gliserin dalam tempatnya yang direndam air panas
Mangkok kecil
Pispot
Sampiran
Tisu
Waslap 2 buah
Baskom 2 buah
Handuk serta sabun

Pemeberian melalui kemasan sekali pakai ( enema retensi minyak )
Batang dengan ujung slang rectal
Sarung tangan sekali pakai
Pelumas larut dalam air
Perlak pengalas
Selimut mandi
Kertas Toilet
Pispot
Baskom
Waslap dan handuk, serta sabun
(Kusyati,eni.2006)
Biasanya ditempatkan pada posisi rekumben dorsal. Posisikan klien dengan sedikit control sfingter pada pispot.
Memungkinkan larutan enema mengalir kebawah dengan bantuan gravitasi sepanjang lengkung natural kolon sigmoid rectum, sehingga memperbaiki retensi larutan (klien dengan control sfingter buruk tidak akan mampu menahan larutan enema).
Letakkan perlak pengalas dibawah pantat klien
Agar linen tempat tidur tidak basah
Selimut butuh dan ekstrimitas bawah klien dengan selimut mandi, biarkan hanya anal yang kelihatan.
Mencegah pemajanan bagian tubuh yang tidak perlu dan mengurangi rasa malu klien.
Susun wadah enema, hubungkan slang, klem, dan selang rectal.
Slang rectal harus cukup kecil untuk diameter anus klien, tetapi cukup besar untuk mencegah kebocoran disekitar slang.
Tutup klem pengatur
Mencegah kehilangan larutan awal saat ditambah ke wadah
Tambahkan larutan hangat kedalam wadah. Hangatkan air seperti layaknya mengalir  dari kran. Letakkan wadah salin normal dalam baskom kedalam baskom air panas sebelum menuangkan salin normal dalam baskom kedalam wadah enema. Periksa suhu larutan dengan thermometer air atau dengan meneteskan sedikit larutan diatas pergelangan tangan sebelah dalam.
Air panas dapat membakar mukosa usus sedangkan air dingin dapat menyebabkan karam abdomen dan sulit menahan air.
Bilas wadah, isis dengan larutan, lepaskan klem, dan biarkan larutan keluar sampai tak ada udara. Tempatkan dekat dengan unit tempat tidur untuk memenuhi slang. Klem kembali slang.
Membuang udara dari dalam slang dan mencegah kehilangan cairan.
Letakkan pispot dekat dengan tempat tidur.
Agar mudah untuk diambil bila klien tidak mampu menahan enema.
Cuci tangan dan gunakan sarung tangan.
Mengurangi transmisi mikro organisme
Beri pelumas 3-4 cm pada ujung slang rectal dengan pelumas jeli.
Memungkinkan insersi halus slang tanpa resiko iritasi atau trauma pada mukosa rectal
Alirkan sebagian kecil cairan keluar, sepanjang slang rectal untuk mengeluarkan udara dalam slang. Kemudian tutup kembali klem.
Dengan perlahan, regangkan bokong dan cari letak anus. Instrusikan klien untuk rileks dengan menghembuskan nafas pada perlahan melalui mulut.
Dengan mengembuskan napas, relaksasi sfingter anus eksternal akan meningkat.
Masukkan ujung slang rectal secara perlahan dengan mengarahkanny ke umbilicus klien. Panjang insersi beragam ; 7,4-10 cm untuk orang dewasa, 5-7,5 cm untuk anak-anak, dan 2,5-3,25 cm untuk bayi. Tarik slang dengan segera, jika ditemukan obstruksi.
Insersia hati-hati mencegah trauma pada mukosa rectal akibat penusukan slang secara tidak sengaja pada dinding. Insersi yang melebihi batas dapat menyebabkan perforasi usus.
Terus pegang slang sampai pengisian cairan berakhir.
Kontraksi otot dapat menyebabkan ekspultasi rectal.
Buka klem pengatur dan biarkan larutan masuk dengan perlahan dengan wadah pada setinngi pinggul klien.
Penginfusan cepat dapat merangsang evakuasi dini, sebelum volume yang cukup dapat diinfuskan.
Naikkan wadah secara perlahan sampai pada ketinggian diatas anus (30-45 cm untuk ketinggian enema tinggi, 30 cm untuk enema rendah, dan 7,5 cm untuk bayi). Waktu pengaliran sesuai dengan pemberian volume larutan (missal,1 liter dalam 10 menit).
Memungkinkan penginfusan perlahan terus-menerus, sebelum volume yang cukup diinfuskan. Jika wadah dinaikkan terlalu tinggi, tetesan infuse akan cepat dan memungkinkan akan nyeri akibat detensi kolon.
Rendahkan wadah atau klem slang selama 30 detik, kemudian alirkan kembali secara lebih lambat jika klien mengeluh kram.
Penghentian sementara penginfusan adalah untk mencegah kram. Kram dapat menghambat klien menaahan semua cairan.
Klem slang setelah semua larutan dialirkan.
Mencegah masuknya udara kedalalm rectum.
letakkan lapisan tisu toilet disekitar slang pada anus dan dengan perlahan tarik slang.
Memberikan kenyamanan pada klien dan kebersihan.
Jelaskan pada klien bahwa prasaan distensi adalah normal. Minta klien untuk menahan larutan selama mungkin saat berbaring ditempat tidur (untuk bayi atau anak kaci, dengan perlahan pegang kedua sisi pantat selama beberapa menit).
Larutan akan mendesak usus. Lamanya retensi beragam dengan tipe enema dan kemampuan klien untuk mengontruksi sfingter ani. Makin ditahan, perangsangan peristaltic dan defakasi akan lebih efektif (bayi dan anak-anak mempunyai control sfingter yang buruk).
Bereskan wadah enema dan sleng pada tempat yang telah disediakan atau cuci secara menyeluruh dengan air hangat dan sabun bila akan digunakan ulang.
Mengontrol transmisi mikro organisme.
Lepaskan sarung tangan dengan cara menariknya hingga terbalik dan taruh ke dalam wadah yang telah disediakan.
Posisi jongkok normal meningkatkan defakasi.
Bantu klien ke kamar mandi atau mengatur posisi pispot.
Posisi jongkok normal meningkatkan defakasi.
Observasi feses dan larutan (peringatkan klien agar jaringan menyiram toilet sebelum perawat menginspeksi).
Jika enema diinstruksikan ”sampai bersih”, penting untuk mengobservasi isi larutan yang dikeluarkan.
Bantu klien sesuai kebutuhan untuk mencuci area anal dengan air hangat dan sabun.
Isi fases dapat mengiritasi kulit. Kebersihan meningkatkan kenyamanan klien.
Cuci tangan anda catat hasil enema pada catatan perawat.



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
High enema (huknah tinggi) diberikan untuk membersihkan kolon sebanyak mungkin, sering diberikan sekitar 750-1000ml larutan untuk orang dewasa, dan posisi klien berubah dari posisi lateral kiri ke posisi dorsal cecumbent dan kemudian ke posisi lateral kanan selama pemberian ini cairan dapat turun ke usus besar. Cairan diberikan pada tekanan yang tinggi daripada low enema. Oleh karena itu, wadah dari larutan digantung lebih tinggi. Cleansing enema paling efektif jika diberikan dalam waktu 5-10 menit.

Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis sangat yakin masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sekalian guna dan tujuan untuk memperbaiki kesalahan dan menutupi kekurangan. Atas partisipasinya ribuan terima kasih kami hanturkan.











DAFTAR PUSTAKA

Kusyati, Eni. 2006. Ketrampilan dan Prosedur Laboratorium. Jakarta : EGC

Potter and Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC.

0 komentar:

 
Like Dulu Dong....!!!