BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Tonsilitis
merupakan peradangan pada tonsil yang disebabkan oleh bakteri atau kuman
streptococcusi beta hemolyticus, streptococcus viridans dan streptococcus
pyogenes dapat juga disebabkan oleh virus.
Tonsil
merupakan kumpulan besar jaringan limfoid di belakang faring yang memiliki
keaktifan munologik (Ganong, 1998). Tonsil berfungsi mencegah agar infeksi
tidak menyebar ke seluruh tubuh dengan cara menahan kuman memasuki tubuh
melalui mulut, hidung dan tenggorokan, oleh karena itu, tidak jarang tonsil
mengalami peradangan.
Tonsilitis
adalah infeksi atau peradangan pada tonsil. Tonsilitis akut merupakan inveksi
tonsil yang sifatnya akut, sedangkan tonsillitis kronik merupakan tonsillitis
yang terjadi berulang kali (Sjamsuhidayat & Jong, 1997).
B. PATOFISIOLOGI
Penyebab
terserang tonsilitis akut adalah streptokokus beta hemolitikus grup A. Bakteri
lain yang juga dapat menyebabkan tonsilitis akut adalah Haemophilus influenza
dan bakteri dari golongan pneumokokus dan stafilokokus. Virus juga kadang –
kadang ditemukan sebagai penyebab tonsilitis akut.
1. Pada Tonsilitis Akut
Penularan terjadi melalui droplet dimana
kuman menginfiltrasi lapisan Epitel kemudian bila Epitel ini terkikis maka
jaringan Umfold superkistal bereaksi dimana terjadi pembendungan radang dengan
infiltrasi leukosit polimorfo nuklear.
2. Tonsilitif Kronik
Terjadi karena proses radang berulang
maka Epitel mukosa dan jaringan limpold terkikis, sehingga pada proses
penyembuhan jaringan limpold, diganti oleh jaringan parut. Jaringan ini akan
mengerut sehingga ruang antara kelompok melebar (kriptus) yang akan di isi oleh
detritus proses ini meluas hingga menembus kapsul dan akhirnya timbul perlengketan
dengan jaringan sekitar fosa tonsilaris. Jadi tonsil meradang dan membengkak,
terdapat bercak abu – abu atau kekuningan pada permukaannya, dan jika berkumpul
maka terbentuklah membran. Bercak – bercak tersebut sesungguhnya adalah
penumpukan leukosit, sel epitel yang mati, juga kuman – kuman baik yang hidup
maupun yang sudah mati.
C. TANDA DAN GEJALA
Keluhan
pasien biasanya berupa nyeri tenggorokan, sakit menelan, dan kadang – kadang
pasien tidak mau minum atau makan lewat mulut.
1. Suhu tubuh naik sampai 40o C.
2. Rasa gatal atau kering ditenggorokan.
3. Lesu.
4. Nyeri sendi, odinofagia.
5. Anoreksia dan otolgia.
6. Bila laring terkena suara akan menjadi
serak.
7. Tonsil membengkak.
8. Pernapasan berbau.
D. PENATALAKSANAAN
1. FARMAKOLOGI
Analgetik diberikan untuk menurunkan
demam dan mengurangi sakit kepala. Di pasaran banyak beredar analgetik
(parasetamol) yang sudah dikombinasikan dengan kofein, yang berfungsi untuk
menyegarkan badan.
Jika penyebab tonsilitis adalah bakteri
maka antibiotik harus diberikan. Obat pilihan adalah penisilin. Kadang – kadang
juga digunakan eritromisin. Antibiotik diberikan antara 5 sampai 10 hari. Jika
melalui biakan diketahui bahwa sumber infeksi adalah Streptokokus beta
hemolitkus grup A, terapi antibiotik harus digenapkan 10 hari untuk mencegah
kemungkinan komplikasi nefritis dan penyakit jantung rematik. Kadang – kadang
dibutuhkan suntikan benzatin penisilin 1,2 juta unit intramuskuler jika
diperkirakan pengobatan orang tidak adekuat.
a. Terapi obat lokal untuk hegiene mulut
dengan obat kumur atau obat isap.
b. Antibiotik golongan penisilin atau
sulfonamida selama 5 hari.
c. Antipiretik.
d. Obat kumur atau obat isap dengan
desinfektan.
e. Bila alergi pada penisilin dapat
diberikan eritromisin atau klindamigin.
2. NON FARMAKOLOGI
a. Kompres dengan air hangat
b. Istirahat yang cukup
c. Pemberian cairan adekuat, perbanyak
minum hangat.
d. Pemberian diit cair atau lunak sesuai
kondisi pasien.
e. Kumur dengan air hangat.
A. KESIMPULAN
Tonsilitis
merupakan peradangan pada tonsil yang disebabkan oleh bakteri atau kuman
streptococcusi beta hemolyticus, streptococcus viridans dan streptococcus
pyogenes dapat juga disebabkan oleh virus, pada tonsilitis ada dua yaitu :
-Tonsilitis Akut
dan
-Tonsilitis
Kronik
B. SARAN
Demikian
makalah yang telah kami susun, semoga dengan makalah ini dapat menambah
pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok bahasan makalah ini bagi
para pembacanya dan khususnya bagi mahasiswa yang telah menyusun makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua.
DAFTAR
PUSTAKA
Belden
MD. THT : www. emedicine. com. Last Updated 24 Juni 2003.
Mansjoer,
Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. FKUI. Jakarta.
Saten
S. Chalazion. Taken From : www. emedicine. com. Last Updated : 5 Juli 2007
0 komentar:
Posting Komentar